19 Februari 2009

MURAI DAN MAWAR



Seminggu yang lalu senang sekali rasanya aku bisa menemukan muraiku.bulumu yang indah itu,suaramu yang merdu itu,dan loncatanmu lincah sekali.bahagia rasanya ku bisa memilikimu.kupilihkan sangkar yang paling indah,kuberikan pakan yang paling mahal.senang sekali kumemilikimu.
Namun kenapa kau tertunduk lesu,sepertinya kau tak bahagia bersamaku,kicau mu tak terdengar lagi,kelincahanmu tak terlihat lagi.
Muraiku!kau tau pagi ini aku menemukan bunga yang indah,kuterpesona melihatnya.yah!bunga ditaman itu memang indah,hasrat hati memetiknya seberapa banyakpun rìntangan,kutebas pohon yang menghalangiku tuk memetiknya,ku robohkan pagar yang merintanginya.
Namun kau tau apa yang terjadi?bunga itu layu setelah kupetik.hilang harumnya,keindahannya pun tak terlihat lagi.

Muraiku!Mawarku! Maafkan aku yang telah merampas kebahagiaanmu untuk kebahagiaanku!
Telah banyak sekali yang kulukai hatinya untuk mendapatkan mu.ternyata kau tak bahagia bersamaku.pengorbananku tak sebanding dengan apa yang kudapatkan.
Muraiku!Mawarku! Tak kan ku ulangi meraih kebahagiaanku dengan merampas kebahagiaan orang lain.
Muraiku kan kubiarkan kau terbang dialam bebas,asalkan aku masih bisa menyaksikan keindahanmu,masih bisa mendengarkan suaramu.
Mawarku! kubiarkan kau mekar ditaman orang,daripada layu dalam pelukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mangga pairan
/Kantunkeun jejak sbagai tanda tos muka blog ieu!